Saya calon guru SD :D

Diberdayakan oleh Blogger.

B.INDONESIA Kelas 4 SD


KALIMAT MAJEMUK
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri atas satu kata atau lebih, mengandung satu pengertian atau dapat berdiri sendiri dan disertai dengan intonasi akhir. Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua atau lebih pola kalimat. Pola kalimat yang terdapat di dalam kalimat majemuk dapat dibentuk dari penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal ataupun perluasan unsur-unsur kalimat tunggal.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas. beberapa ahli menyebutnya sebagai kalimat setara. Klausa-klausa yang membentuk kalimat ini memiliki status yang sama, yang setara, atau yang sederajat dan berhubungan secara koordinatif. Hubungan koordinatif ini menggunakan konjungsi koordinatif, seperti dan, atau, tetapi, lalu. Akan tetapi tak jarang hubungan itu hanya secara implisit, artinya tanpa menggunakan konjungsi. Berdasarkan pengertian tersebut, kalimat majemuk dapat terjadi dari:
1) Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal, sehingga kalimat yang baru itu mengandung dua atau lebih pola kalimat.
Misalnya:
Ida berangkat ke sekolah (kalimat tunggal)
Arista berangkat ke sekolah (kalimat tunggal)
Jika kedua kalimat tunggal tersebut digabung, maka dapat membentuk suatu kalimat majemuk:
Ida dan Arista berangkat ke sekolah.
2)  Sebuah kalimat tunggal yang diperluas unsur-unsurnya, sehingga unsur yang diperluas itu membentuk pola kalimat.
Misalnya:
Anak itu menendang bola (kalimat tunggal)
Anak yang berbaju merah itu menendang bola (kalimat majemuk)
Dalam contoh di atas, subjek kalimat tunggal (Anak itu ) diperluas sehingga membentuk pola kalimat (Anak yang berbaju merah itu).
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
  1. Kalimat Majemuk Setara
  2. Kalimat Majemuk Bertingkat
  3. Kalimat Majemuk Campuran
  4. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat setara atau sederajat. Kalimat majemuk setara terjadi dari penggabungan dua kalimat tunggal dengan menggunakan kata tugas. Berdasarkan kata tugas yang digunakannya, kalimat majemuk setara dapat dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
1) Kalimat Majemuk Setara Menggabungkan
Kalimat majemuk setara menggabungkan biasanya memakai kata tugas dan, serta, lagipula, dan sebagainya.
Misalnya:
Kakak menyapu dan adik mengepel.
2) Kalimat Majemuk Setara Memilih
Kalimat majemuk setara memilih biasanya memakai kata tugas atau, baik ... maupun, dan sebagainya.
Misalnya:
Kamu tinggal saja di rumah, atau ikut bersama Ibu ke pasar.
3) Kalimat Majemuk Setara Perlawanan
Kalimat majemuk setara perlawanan biasanya memakai kata tugas tetapi, melainkan, dan sebagainya.
Misalnya:
Bukan Budi yang mengambil bukumu, melainkan si Tono.
4) Kalimat Majemuk Setara Sebab-Akibat
Kalimat majemuk setara sebab-akibat biasanya memakai kata tugas oleh karena itu, sebab itu, dan sebagainya.
Misalnya:
Mobilnya mogok, oleh karena itu ia terlambat tiba di sekolah.
Ciri-ciri kalimat majemuk setara adalah:
§  Kedudukan pola-pola kalimat sama derajatnya
§  Penggabungannya disertai perubahan intonasi.
§  .Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan.
§  Pola umum uraian jabatan kata : S-P+S-P
       Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya tidak setara atau tidak sederajat. Salah satu unsurnya ada yang menduduki sebagai induk kalimat, sedangkan unsur yang lainnya menduduki sebagai anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat terjadi dari perluasan kalimat tunggal. Berdasarkan bagian-bagian kalimat tunggal yang diperluasnya, kalimat majemuk bertingkat dapat dibedakan menjadi:
1) Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti subjek
Misalnya:
Hal itu sudah kukatakan. (kalimat tunggal)
Bahwa aku kurang menyukai sikapnya yang sombong, sudah kukatakan.
2) Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat
Misalnya:
Katanya begitu. (kalimat tunggal)
Katanya bahwa ia tidak dapat menghadiri pertemuan itu.
3) Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek
Misalnya:
Ayah mengendarai mobil. (kalimat tunggal)
Ayah mengendarai mobil yang baru dibelinya kemarin.
4) Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan
Misalnya:
Ayah selalu pulang larut malam. (Kalimat tunggal)
Ayah selalu pulang ketika kami sudah tertidur pulas.
Kalimat majemuk bertingkat merupakan penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. Cara membuat kalimat majemuk bertingkat adalah dengan membuat kalimat tunggal atau kalimat luas terlebih dahulu. Kemudian kembangkan salah satu jabatan kalimat menjadi klausa bawahan (anak kalimat) sesuai dengan anak kalimat apa yangg diinginkan.
Contoh:
Induk Kalimat: Kemarin Budi mencuci motor. Selanjutnya kata `kemarin` yang menduduki pola keterangan, diperluas menjadi anak kalimat yang berbunyi: Ketika matahari berada di ufuk timur. Maka penggabungan induk kalimat dan anak kalimat berdasarkan kalimat di atas menjadi:
  1. Ketika matahari berada di ufuk timur, Budi mencuci motor,
atau
  1. Budi mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.

2 komentar:

 

Blog Archive