KALIMAT
MAJEMUK
Kalimat
adalah satuan bahasa yang terdiri atas satu kata atau lebih, mengandung satu
pengertian atau dapat berdiri sendiri dan disertai dengan intonasi akhir.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua atau lebih pola kalimat.
Pola kalimat yang terdapat di dalam kalimat majemuk dapat dibentuk dari
penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal ataupun perluasan unsur-unsur
kalimat tunggal.
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas. beberapa ahli
menyebutnya sebagai kalimat setara. Klausa-klausa yang membentuk kalimat ini
memiliki status yang sama, yang setara, atau yang sederajat dan berhubungan
secara koordinatif. Hubungan koordinatif ini menggunakan konjungsi koordinatif,
seperti dan, atau, tetapi, lalu. Akan tetapi tak jarang hubungan itu
hanya secara implisit, artinya tanpa menggunakan konjungsi. Berdasarkan
pengertian tersebut, kalimat majemuk dapat terjadi dari:
1)
Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal, sehingga kalimat yang baru
itu mengandung dua atau lebih pola kalimat.
Misalnya:
Ida berangkat ke
sekolah (kalimat tunggal)
Arista berangkat ke
sekolah (kalimat tunggal)
Jika kedua
kalimat tunggal tersebut digabung, maka dapat membentuk suatu kalimat majemuk:
Ida dan
Arista berangkat ke sekolah.
2) Sebuah kalimat tunggal yang diperluas
unsur-unsurnya, sehingga unsur yang diperluas itu membentuk pola kalimat.
Misalnya:
Anak itu menendang
bola (kalimat tunggal)
Anak yang
berbaju merah itu menendang bola (kalimat majemuk)
Dalam contoh
di atas, subjek kalimat tunggal (Anak itu ) diperluas sehingga membentuk
pola kalimat (Anak yang berbaju merah itu).
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap
kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang
berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat
kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
- Kalimat Majemuk Setara
- Kalimat Majemuk Bertingkat
- Kalimat Majemuk Campuran
- Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat
Majemuk Setara
Kalimat
majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya
bersifat setara atau sederajat. Kalimat majemuk setara terjadi dari
penggabungan dua kalimat tunggal dengan menggunakan kata tugas. Berdasarkan
kata tugas yang digunakannya, kalimat majemuk setara dapat dibagi menjadi
beberapa macam, diantaranya:
1) Kalimat
Majemuk Setara Menggabungkan
Kalimat
majemuk setara menggabungkan biasanya memakai kata tugas dan, serta, lagipula,
dan sebagainya.
Misalnya:
Kakak
menyapu dan adik mengepel.
2) Kalimat
Majemuk Setara Memilih
Kalimat
majemuk setara memilih biasanya memakai kata tugas atau, baik ... maupun, dan
sebagainya.
Misalnya:
Kamu tinggal
saja di rumah, atau ikut bersama Ibu ke pasar.
3) Kalimat
Majemuk Setara Perlawanan
Kalimat
majemuk setara perlawanan biasanya memakai kata tugas tetapi, melainkan, dan
sebagainya.
Misalnya:
Bukan Budi
yang mengambil bukumu, melainkan si Tono.
4) Kalimat
Majemuk Setara Sebab-Akibat
Kalimat
majemuk setara sebab-akibat biasanya memakai kata tugas oleh karena itu,
sebab itu, dan sebagainya.
Misalnya:
Mobilnya
mogok, oleh karena itu ia terlambat tiba di sekolah.
Ciri-ciri
kalimat majemuk setara adalah:
§
Kedudukan pola-pola kalimat sama
derajatnya
§
Penggabungannya disertai perubahan
intonasi.
§
.Berkata tugas/penghubung, pembeda
sifat kesetaraan.
§
Pola umum uraian jabatan kata :
S-P+S-P
Kalimat
Majemuk Bertingkat
Kalimat
majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya
tidak setara atau tidak sederajat. Salah satu unsurnya ada yang menduduki
sebagai induk kalimat, sedangkan unsur yang lainnya menduduki sebagai anak
kalimat. Kalimat majemuk bertingkat terjadi dari perluasan kalimat tunggal.
Berdasarkan bagian-bagian kalimat tunggal yang diperluasnya, kalimat majemuk
bertingkat dapat dibedakan menjadi:
1) Kalimat
majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti subjek
Misalnya:
Hal itu sudah
kukatakan. (kalimat tunggal)
Bahwa aku
kurang menyukai sikapnya yang sombong, sudah kukatakan.
2) Kalimat
majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat
Misalnya:
Katanya begitu.
(kalimat tunggal)
Katanya bahwa
ia tidak dapat menghadiri pertemuan itu.
3) Kalimat
majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek
Misalnya:
Ayah
mengendarai mobil. (kalimat tunggal)
Ayah
mengendarai mobil yang baru dibelinya kemarin.
4) Kalimat
majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan
Misalnya:
Ayah selalu
pulang larut malam. (Kalimat tunggal)
Ayah selalu
pulang ketika kami sudah tertidur pulas.
Kalimat
majemuk bertingkat merupakan penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat
tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat
unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola
yang terdapat pada induk kalimat. Cara membuat kalimat majemuk bertingkat
adalah dengan membuat kalimat tunggal atau kalimat luas terlebih dahulu.
Kemudian kembangkan salah satu jabatan kalimat menjadi klausa bawahan (anak
kalimat) sesuai dengan anak kalimat apa yangg diinginkan.
Contoh:
Induk
Kalimat: Kemarin Budi mencuci motor. Selanjutnya kata `kemarin` yang menduduki
pola keterangan, diperluas menjadi anak kalimat yang berbunyi: Ketika matahari
berada di ufuk timur. Maka penggabungan induk kalimat dan anak kalimat
berdasarkan kalimat di atas menjadi:
- Ketika matahari berada di ufuk timur, Budi mencuci motor,
atau
- Budi mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
Bagusss bisa menambah ilmu pengetahuan untuk tingkat sd
BalasHapusThanks tulisan nya
BalasHapus